News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Terseret Kasus Pegang Payudara, Lurah di Pekanbaru Dicopot

Terseret Kasus Pegang Payudara, Lurah di Pekanbaru Dicopot



Pekanbaru, Rava News

Usai resmi ditetapkan tersangka, seorang lurah di Pekanbaru, bernama Rusli dicopot dari jabatannya. Rusli terseret kasus perkara memegang payudara seorang wanita yang merupakan pegawai Panwaslu di Pekanbaru.

Dikutip dari Detik.com Kepala BKPSDM Fabillah Sandy di mengatakan, Rusli sudah dibebastugaskan dari Lurah Tanjung Rhu.

”Beliau dibebastugaskan agar fokus persoalan yang dihadapi," tegas Fabillah pada Sabtu (9/9/2023).

Fabillah membenarkan Rusli dibebastugaskan oleh camat setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun juga menyoroti kejadian itu.

"Dibebastugaskan oleh Camat, sudah ada pelaksana harian. Pak Pj Wali Kota sudah tahu juga persoalan ini," kata Fabillah.

Rusli ditetapkan tersangka usai korban berinisial M melaporkannya ke polisi karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya

"Hari ini kita panggil lurah berinisial R ini untuk diperiksa. Kemudian setelah gelar ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap M," kata Kapolsek Limapuluh Kompol Bagus Hari Priyambodo, Jumat (8/9) kemarin.

Untuk menetapkan Rusli sebagai tersangka, Sat Reskrim Polresta Pekanbaru juga dilibatkan dalam gelar perkara tersebut.

Rusli ditahan di Polsek Limapuluh dan dijerat Pasal 6 huruf a UU Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan atau Pasal 289 KUHP.

"Peristiwa pelecehan seksual itu terjadi di Kantor Lurah Tanjung Rhu Jalan Hijrah 30 Agustus 2023 lalu. Kejadian sekitar pukul 13.00 WIB," kata Hari.

Adapun barang bukti yang disita penyidik berupa satu buah bra dan satu helai baju lengan panjang milik korban. Selain baju, ada juga hasil visum korban.

Kronologi kejadian

Hary menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya korban datang ke Kantor Lurah Tanjung Rhu, Rabu (30/8) pukul 09.30 WIB untuk keperluan dinas bersama rekannya.

"Pengakuan korban bersama saksi datang pakai motor pukul 09.30 WIB ke kantor lurah untuk keperluan dinas. Dia sebagai Panwaslu kelurahan," kata Hary.

Usai melakukan tugasnya, saksi dan korban dipanggil Rusli ke ruangan. Mereka lalu pamitan dengan Rusli.

"Pertama dipanggil oleh oknum lurah satu orang saksi. Lalu selesai, saksi pamit dan korban juga pamit. Di situlah korban saat pamit ada pelecehan seksual yaitu meraba di bagian dada (payudara) korban," imbuh Kapolsek.

Sempat terjadi kegaduhan saat korban melawan ketika payudaranya diraba Rusli. Korban pun langsung melapor ke Mapolsek Lima Puluh di Pekanbaru.

Di kantor polisi, korban mengaku pelaku telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya sebanyak dua kali. Pertama kali, pelaku memegang bokong korban. Kemudian payudara korban.

"Dari pengakuan korban pernah melakukan sekali. Mohon maaf, korban diraba di bagian pantat. Pengakuan korban (2 kali)," katanya.

Rusli Membantah

Rusli sempat membantah ia melakukan pelecehan seksual terhadap M. Menurutnya kejadian itu tak sengaja dilakukannya karena terburu-buru dipanggil camat.

"Sebetulnya saya mau pulang waktu itu ya dia masuk ke ruang saya, dia warga sama panwaslu juga. Duduk makan kerupuk dan lainnya," cerita Rusli, Kamis (31/8/2023).

Saat itu, kata dia, tiba-tiba camat menelponnya untuk menghadap.

Saat keluar kantor, Rusli mengaku bertemu korban M dan saksi F. Saat Rusli disalami keduanya sekaligus pamintan.

Saat bersalaman itu, korban mencium tangan Rusli. Saat itulah, kata Rusli, dada korban tersentuh karena ia tengah buru-buru hendak pergi menjumpai camat.

"Cium (tangan) juga, dekat pula sama dadanya, tangan kiri pegang helm. Ya karena buru-buru terpeganglah dadanya. Dia mengamuk-ngamuk seolah saya tidak bisa membela diri," katanya.

"Saya bersaksi sama Tuhan, kalau saya remas (payudara korban) putus tangan saya. Kan itu ramai, tidak mungkinlah (pegang dada korban)," kata Rusli.**


Sumber : detik.com

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar